Meskipun masih terdapat banyak obyek wisata disekitar kita yang belum kita kunjungi, rasa jenuh terkadang muncul yang akhirnya membuat semangat ngetrip kita menjadi layu. Lagi-lagi ketemu air terjun yang begitu-begitu saja, pantai ya begitu saja (memang mau air terjun yang bagaimana? yang bisa keluar asap). Iseng searching di google tidak sengaja menemukan potret air terjun yang unik karena bisa berubah warna oleh sorotan lampu. Terletak di Cimahi, air terjun ini disebut rainbow waterfall alias curug pelangi a.k.a curug Cimahi. Sesaat membuat rasa penasaran saya menjadi berapi-api dan ingin segera berkunjung.
Setelah mendapatkan info mengenai lokasi dan informasi penting lain semisal akses jalan dan fasilitas lainnya, jadwal perjalanan akhirnya dibuat. Setelah di telusuri lebih jauh, ternyata masih ada curug lain disekitar Curug Cimahi yang bisa dikunjungi. Dan karena lokasinya lebih dekat (sebelum curug cimahi) akhirnya curug inilah yang menjadi target pertama dari perjalanan kali ini. ya... sesuai judul, inilah Curug Panganten, Cimahi.
Kalau kita searching dengan kata kunci "curug panganten" maka yang keluar adalah beberapa curug di lokasi berbeda yang memiliki nama yang sama dan jika diperhatikan latar belakang penamaannya pun mirip, biasanya ada mitos mengenai sepasang pengantin yang hilang di curug tersebut. Tapi tenang, curug yang satu ini tidak seseram kedengarannya. Yang unik dari air terjun yang satu ini adalah lokasinya yang berada di taman wisata alam katumiri dan untuk menjangkaunya kita harus masuk kesebuah perumahan. jadi jangan bingung saat mencari lokasinya, kita harus masuk sebuah perumahan kemudian di dalamnya ada taman wisata katumiri.
Penting :
- Curug panganten hanya buka hari minggu (tetap bisa dikunjungi di hari biasa)
- Jalan menuju curug lumayan jauh (banyak tanjakan dan turunan)
- Koordinat Google maps : -6.835556,107.565278 atau 6°50'08.0"S 107°33'55.0"E
- Tiket masuk curug Rp.3000,- dan tiket parkir motor Rp.3000,-
Karena air terjun ini memang belum terlalu tenar sehingga pengunjung yang datang tidak begitu banyak, mungkin itu yang menjadi alasan hanya buka di hari minggu. Tapi bukan berarti tidak bisa di kunjungi saat hari biasa, karena saya sendiri kesana hari Selasa dan memang benar pintu ditutup tapi masih bisa dimasuki. Kabar bagusnya, jika pintu di tutup kita tidak harus membayar tiket masuk seharga Rp.3000 rupiah..hehe..
Medan menuju lokasi tergolong jauh dari parkiran, naik turun jalan yang sebagian masih tanah belum di beton. Jadi siapkan tenaga ekstra jika hendak mengunjunginya serta hati-hati saat musim hujan tiba karena dipastikan jalan menjadi becek dan licin. Sepanjang jalan menuju curug kita akan disuguhi pemandangan semak-semak dan juga lahan sayuran milik warga.
Tapi semua perjuangan akan terbayar setelah sampai di bawah air terjun. Cantik sumpah, pemandangannya sungguh menakjubkan. Terlebih lokasi yang masih sepi membuat anda benar-benar merasakan ketenangan. Plong rasanya mendengar deru air yang jatuh dan melihat pemandangan hijau yang menyejukkan.
wahana outbond taman wisata katumiri |
curug panganten, cimahi |
mumpung sepi bisa narsis sepuasnya |
panorama curug pnganten |
Terakhir, air yang jatuh dari curug memang sedikit keruh tapi percayalah tidak sekeruh yang terlihat digambar (efek kamera). Entah memang keruh atau hanya diwaktu tertentu, curug ini memang layak dikunjungi. Terlebih buat mereka yang mencari ketenangan dan tidak takut medan sedikit berat, curug yang satu ini akan memberi cerita tersendiri yang tak terlupakan.
Artikel selanjutnya akan ada curug cimahi alias rainbow waterfall a.k.a air terjun pelangi yang menjadi tujuan utama saya mengunjungi kota Cimahi.
No comments:
Post a Comment