Sunday 9 June 2013

Malam minggu ngelayap, dari kesasar sampai ketilang

Assalamualaikum...


Malam minggu yang lalu m-site beserta rekan-rekan sekuli sepanggulan berencana nglayap ke tugu monumen nasional (monas). Bagaimana dengan sodara-sodara? Apa acara malam minggu anda kemarin? Pasti asik juga kan?.
Nah kalau kemaren m-site bener-bener dibuat ngakak dengan acara nglayap bareng'nya.
Perjalanan dimulai jam 8 malam selepas kondangan tempat temen sekuli juga. Berangkat ber-6 pakai motor 3. Dandanan khas biker jalanan (biker bokek dengan celana rombeng dan sendal jepitnya). :-D Tapi ada yang bikin bangga nih, ke-enam anggota kompak pakai jaket kebanggan "gent solid" yang secara khusus dan spesial dibuat untuk arek-arek kuli di tempat kerja m-site. :-D

Jam 8 berangkat dari Cikarang (lewat jalur mana yah, ane kurang paham maklum cuma boncenger) pokoknya pasrah sama tukang ojeknya. Alkisah rombongan dah sampai di kawasan TVRI Jakarta (itu daerah mana m-site juga enggak tau :-D ). Dan akibat tak ada yang tahu jalan, asal aja deh ikutin arah penunjuk jalan dimana ada tulisan monas langsung saja ikutin. Dan sungguh beruntung disebuah pertigaan jalan sang tukang ojek melihat rambu arah menuju monas, dan langsung saja dilibas tanpa ragu.
Priiiiiiiiiiiiiiittt......
Pak polisi yang sedang jaga di pertigaan nyemprot peluite memberi tanda supaya kami berhenti dan kepinggir. Karena "gent solid" patuh peraturan akhirnya kami minggir.
Polisi: "selamat malam bapak-bapak, bisa lihat SIM dan STNK?"
Gent solid: "oh iya pak silahkan" sambil nyodorin SIM+STNK
polisi: "silahkan ikut saya ke pos"
Gent solid: "dlongop + doweh"

Kami semua bingung apa yang salah kok bisa kena tilang. Dan saat melihat rambu, waduh ada tulisan "jam 18.00 - 22.00 motor dilarang melintas". Modiarrr...tapi yang bikin bingung lagi,
1. Ada polisi sedang jaga
2. Kami baru masuk 3 meter dari tikungan
3. Kondisi jalan sedang sepi dan tidak menyebabkan macet dll.

Yang m-site sayangkan, apa peringatan lesan sudah tidak ada lagi? Padahal baru 3 meter salah tikungan, kondisi jalan juga sepi dan tidak membuat macet.
Itu polisi disitu jaga biar gak ada pemotor lewat, apa nungguin orang salah jalur lewat aka mencari mangsa?.
Dan yang lebih parah lagi, rambu-rambu peringatan tertutup ranting pohon sehingga tidak terlihat oleh pengendara yang lewat. Sungguh sangat disayangkan.
Tapi karena "gent solid" taat peraturan, akhirnya kami mengaku salah, dan tawar menawar mulai dilakukan. Pak polisi memberi opsi selesai ditempat atau dipengadilan?
Ini polisi lho yang memberi pilihan, karena kami sedang buru-buru akhirnya kami memilih opsi ke-2.
Kami membuka harga gratis alias gak usah ditilang :-D. Tapi tentu saja tidak berhasil, dan setelah tawar menawar yang ulet akhirnya deal 50.000 untuk 3 motor. Dan akhirnya SIM+STNK dikembalikan. Sebelum kami pergi pak polisi berpesan "nanti kalau disana diberhentiin orang jangan bilang kalau ngasih duit". Akhirnya kami melanjutkan perjalanan sambil ketawa-ketawa, karena pada saat tawar menawar berlangsung m-site mengeluarkan smultron aka xperia mini untuk melakukan perekaman (gak ketahuan tentunya :-D ). Bisa ramai seperti polisi di Bali gak ya?.

Akhirnya jam 10 malem sampai ditujuan, mikir sejenak apa motor boleh masuk? Kemudian ada bapak-bapak nyamperin seraya berkata "sini mas kalau mau masuk". Segera kami menghampiri, disitu terdapat jalan untuk pejalan kaki yang dibentangkan pipa setinggi 30cm-an. Asli bingung, apa motor bisa lewat kalau begini? Tapi sang bapak meyakinkan "gak papa mas, nanti ini saya angkat" rasa bingung tambah menjadi jadi, apa bisa pipa yang di cor ke tanah mau diangkat. Walah dalah.... Jebule motore yang diangkat, modiar tenan keliatan katrok'e boss.

Setelah masuk barulah diminta ongkos angkat motor 10ribu/motor. Ealah...ngangkat motor 10 detik upahnya 10 ribu. M-site jadi kuli cuma dibayar 50ribu/8 jam.
Tapi tak apalah namanya juga baru pertama, kalau enggak gitu gak bakal tau rasanya.
Sesampainya di monas, langsung dah muter-muter sambil jepret photo sana sini. Dibilang katrok masa bodo, yang penting hepi yang penting bisa ngakak bareng. Puas-puasin dah ketawa rame-rame asal tidak mengganggu ketertiban. Cemilan dikeluarkan, mulai deh bercandaan konyol buat ketawa sampe perut mules. Eitt... Tidak lupa puter hasil rekaman waktu ditilang. Wah, tambah deh ketawa makin kenceng sampai dilihatin orang-orang :-D .

Jam menunjuk jam 12 malem langitpun mulai gerimis, waktunya pulang nih. Besok harus nguli pagi-pagi.
Saat perjalanan pulang m-site jalanin aplikasi "my track" di xperia mini buat rekam statistik perjalanan, GPS on perjalananpun siap dimulai. Karena sudah tau harus angkat motor untuk keluar, akhirnya motor diangkat ber-6 biar 30.ribu tidak melayang percuma lagi :-D .
Jam 1.30 sampai di Ciakarang city, perjalanan aman lancar dan damai. Tak lupa melihat aplikasi my track, wuih kelihatan semua. Jalur yang dilalui, waktu tempuh, jarak tempuh, speed rata-rata, speed maximum, semuanya tercatat. Mantap deh, dan speed rata-rata perjalanan kami ada di 35 km/jam. Hehe santai banget jalannya padahal lalu lintas sedang sepi.
Tapi mengang begitulah seharusnya, menikmati perjalanan sambil menghabiskan waktu.
Ini cerita malam mingguku, mana ceritamu?
Nih foto-fotonya, maaf amburadul..harap maklum posting via ponsel.
Met malming, eh dah kelewat ya..
Met malsel.. (malem selasa) :-D

No comments:

Post a Comment